Hari itu aku sedang dalam perjalanan menuju kampus, dijalan yang biasa aku lalui ada hal yang menarik yang menjadi perhatianku, ada selembar uang seribu yang tergeletak di jalan, udah kucel, jelek, kotor dan sobek. Nggak ada satu orang pun yang mau mengambilnya, padahal itu juga uang. Mungkin karena kotor, kucel dan jelek, sesuatu yang berharga akhirnya dianggap nggak lebih dari sampah.Pernah nggak kita sadar kalao dulunya hidup kia juga mirip sama uang seribuan yang kucel dan jelek itu ? Dahulu manusia sangat berharga, sampai akhirnya dosa masuk bikin kita suka sama hal-hal yang kotor. Hidup kita pun dipenuhi oleh hal-hal yang jahat, kebohongan dan kebencian. Debu-debu kejahatan dan bercak-bercak dendam memenuhi hati dan jiwa kita. Hidup kita jadi tidak berharga lagi karena dosa. Dan karena itu juga, mungkin kita sudah mulai tidak diperhatikan atau di jauhi oleh teman-teman kita. Tapi saat itu Tuhan sendiri datang dan mau membersihkan hidup kita. Dia tidak melihat kesalahan kita, tidak mau mengingat-ingat kejelekan dan keboborak kita. Dia cuma mau diri kita. Ya, Dia mau anak-anak-Nya yang hilang karena dosa, bisa kembali dalam pelukan-Nya.
Nabi Yesaya sudah nulis dengan jelas bahwa Allah sangat mencintai kita, bahkan diibaratkan seperti ‘bulu yang sudah terkulai tapi nggak pernah diputuskan sama Tuhan atau seperti ‘ sumbu yang sudah pudar nyalanya tetapi tidak di padamkan. Seperti itu juga perlakuan Tuhan dalam hidup kita. Dia sangat mencintai kita dan mau menerima kita apa adanya. Bahkan ketika hidup kita sudah lebih hancur dari pada uang seribu tadi. Tuhan tetap mau menerima kita. He Love us forever.
0 comments