Djoko Driyono, CEO PT Liga Indonesia, menyatakan siap memediasi upaya rekonsiliasi untuk menyatukan kembali Arema Indonesia yang hingga kini masih terpecah menjadi dua tim yang bermain di kompetisi berbeda.
Anggota Komite Gabungan alias Joint Committee (JC) dari KPSI ini sangat menyayangkan perpecahan yang terjadi di tubuh Arema Indonesia. Ya, tim Singo Edan memang masih berkepala dua, yakni Arema ISL dan Arema IPL.
“Bagi sepakbola Indonesia, nama Arema Indonesia sudah menjadi klub papan atas. Arema memiliki segalanya untuk menjadi tim elit. Namun sayang jika ternyata satu keluarga saling bertengkar,” tutur Djoko Driyono, Sabtu (11/8/2012).
Oleh karena itu, Djoko Driyono akan selalu siap jika diminta menjadi mediator untuk menjembatani upaya rekonsiliasi demi terwujudnya persatuan Arema Indonesia. Baginya, tim kebanggaan arek Malang itu adalah salah satu kebanggaan sepakbola Indonesia.
“Kalau memang saya diminta bantuannya, saya sungguh merasa terhormat dan juga akan sepenuh hati menerimanya. Arema adalah salah satu aset berharga dunia sepakbola kita,” ujar Djok Driyono.
Menanggapi tentang terpecahnya Arema Indonesia, Djoko Driyono melihat bahwa kasus yang menimpa klub yang dulu berkiprah di kompetisi Galatama ini cukup unik dan berbeda dengan dualisme yang terjadi di klub-klub lain.
“Konflik Arema itu unik karena yang bertengkar adalah sama-sama anggota keluarga besar Arema. beda dengan dualisme di klub-klub lain, yang tidak ada hubungan apa-apa lalu mendirikan klub yang sama,” kata Djoko Driyono.”Yang bisa menyelamatkan Arema adalah Arema sendiri. Satu keluarga bertengkar itu biasa terjadi. Tinggal kebesaran hati untuk saling memaafkan dan menerima kembali untuk kemudian melangkah bersama lagi mengejar prestasi,” pungkasnya.
0 comments