Daftar Isi

Cara Mengatasi Alergi Sperma



Sebanyak 40.000 wanita di Amerika menderita alergi sperma atau seminal plasma hypersensitivity. Bagaimana sebenarnya alergi aneh ini bisa terjadi dan adakah cara penganggulangannya?

Penting diketahui, seminal plasma hypersensitivity adalah kondisi yang menimbulkan reaksi alergi terhadap protein yang terdapat dalam sperma. Bukan sperma itu sendiri. Bisa jadi alergi sperma juga berasal dari makanan yang dikonsumsi pasangan pria. Misalnya apabila wanita alergi udang, kacang atau telur, maka ketika pasangan pria memakannya sesaat sebelum berhubungan seks, reaksi alergi bisa terjadi.

Beberapa gejala alergi sperma bisa bervariasi. Umumnya terjadi bengkak, terasa gatal, terbakar atau sakit yang menusuk pada vagina. Reaksi lainnya bisa menyebabkan muntah-muntah, kesulitan bernapas bahkan kematian.

Seperti dikutip dari Daily Mail, reaksi alergi biasanya bisa berlangsung selama 20 menit atau lebih dari satu hari. Umumnya, pasien yang mengalami alergi sperma adalah wanita yang baru pertama kali berhubungan seks dengan pasangannya. Tapi juga bisa dialami pada pasangan yang sudah menikah lama, tergantung dari pola makan dan gaya hidup suami.

Alergi juga bisa terjadi setelah pasangan lama tak berhubungan intim. Misalnya ketika pasangan ingin bercinta lagi setelah absen pasca kehamilan dan kelahiran anak. Karena tidak terbiasa dengan kandungan di dalam sperma, maka reaksi bisa terjadi meskipun sebelumnya sang wanita tidak pernah mengalami alergi.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah timbulnya alergi karena sperma. Seperti dilansir dari Womansday, salah satu caranya dengan penggunaan kondom. Namun cara ini tidak terlalu tepat diterapkan pada pasangan yang sedang dalam program memiliki anak.

Jika alergi sperma terjadi karena makanan yang dikonsumsi pasangan pria, sebaiknya hindari makanan yang memicu reaksi itu, minimal 36 jam sebelum berhubungan. Sementara apabila alergi ditimbulkan karena protein bawaan di dalam sperma, maka perlu dilakukan diagnosa lebih lanjut oleh dokter ahli. Penderita alergi bisa diberikan imunisasi atau obat untuk mengurangi gejalanya.
  • Share to Facebook
  • Share to Twitter
  • Share to Google+
  • Share to Stumble Upon
  • Share to Evernote
  • Share to Blogger
  • Share to Email
  • Share to Yahoo Messenger
  • More...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

0 comments

 
© 2012 Investigasi Berita | Berita Unik, Lucu dan Menarik
Develop by Aaz
Back to top