HARAPAN penderita kanker prostat untuk sembuh tampaknya akan semakin besar setelah para ilmuwan berhasil mengembangkan obat baru bernama Abiraterone. Para ilmuwan menyambut antusias kehadiran Abiraterone dan menilainya sebagai kemajuan paling signifikan dalam bidang pengobatan kanker ini selama 70 tahun terakhir.
Menurut para ahli dari Institute of Cancer Research, pusat riset kanker berkedudukan di Inggris yang mengembangkan Abiraterone, obat ini patut dibanggakan karena diklaim mampu mengobati hingga 80 persen pasien pengidap penyakit mematikan ini. Obat ini bekerja efektif dengan cara menghambat hormon-hormon yang memicu timbulnya kanker .
Institute of Cancer Research berharap bentuk pil sederhana Abiraterone akan tersedia dalam dua atau tiga tahun mendatang. Uji klinis yang melibatkan sekitar 1.200 pasien di seluruh dunia saat ini masih terus dilakukan dan akan dilanjutkan dengan sejumlah penelitian lanjutan pada akhir tahun ini.
Penyakit kanker prostat sendiri merupakan jenis kanker yang paling banyak ditemukan di kalangan pria. Harapan hidup pasien setelah menjalani kemoterapi biasanya tidak lebih dari 18 bulan. Para ahli berasumsi bahwa kanker prostat juga dipengaruhi oleh hormon seks seperti testosteron yang dihasilkan dalam testis. Jenis pengobatan yang biasa dilakukan saat ini adalah dengan menghentikan testis menghasilkan testosteron.
Namun begitu, para ahli telah berhasil menemukan fakta bahwa kanker juga dapat mendapat hormon seks dari banyak sumber, termasuk dari hormon yang diproduksi dari tumor itu sendiri. Di sinilah Abiraterone berperan mennghambat dan membloking produksi hormon di seluruh tubuh.
Riset yang juga dimuat dalam Journal of Clinical Oncology ini, merupakan hasil pemantauan para pasien kanker prostat yang sifatnya agresif dan sudah dalam stadium lanjut. Pasien diberikan obat Abiraterone dan data hasil riset dikumpulkan dari seluruh dunia.
Hasil riset menunjukkan adanya penciutan ukuran tumor secara signifikan selain juga ada penurunan kadar sejenis protein penting yang dihasilkan kanker yang dinamakan prostate specific antigen pada mayotitas pasien.
Kebanyakan pasien dilaporkan menunjukkan kemajuan dan perbaikan signifikan dalam kualitas hidup mereka. Beberapa di antaranya dapat menghentikan konsumsi morfin untuk mengatasi rasa sakit yang disebabkan penyebaran penyakit pada tulang mereka.
0 comments