Konon, peliputan acara hiburan selalu bertabur pakaian bagus, menerima amplop khusus berisi tiket Governors Ball, dan berinteraksi dengan selebritas dengan segelas sampanye di tangan.
Itu tidak sepenuhnya benar. Peliputan acara hiburan tidak selalu semenyenangkan seperti itu.
"Beberapa wartawan memang mendapatkan kemewahan setara dengan para bintang, seperti suvenir mewah dan tiket untuk duduk di ajang Oscar, tapi hal itu sebuah pengecualian," ujar ahli media selebritas, Vanessa Diaz, yang mewawancarai lebih dari 50 wartawan hiburan untuk penelitian antropologinya di University Michigan.
"Kenyataannya adalah, pekerjaan itu membuat wartawan berdiri selama berjam-jam di luar, sering kali kedinginan, karena kebanyakan acara digelar malam hari, sambil berharap selebritas terkenal datang dan kemudian berbicara."
Selebritas tidak selalu sopan, dan tidak suka perbincangan tidak penting. "Aku ingat tugas liputan pertama untuk majalah People, dan aku diteriaki Kid Rock," ujar seorang wartawan. "Aku bertanya bagaimana pestanya, dan dia berkata 'Kenapa kamu tidak menanyakan tentang laguku?' dan mengancam akan mengeluarkanku dari pesta tersebut.”
“Dan aku bertanya pada Russel Crowe tentang perasaannya saat penayangan perdana filmnya, dan dia mulai berteriak itu merupakan pertanyaan terbodoh." Wartawan lain juga mengakui pada Vanessa bahwa dia menanyakan kabar seorang aktor dan dia malah menjawab dengan tidak sopan dan berjalan menjauhinya.
Bahkan para bintang legendaris pun akan bungkam jika diberi pertanyaan yang biasa. Lauren Bacall menghadiri penayangan perdana "Beyond the Sea,"di mana seorang wartawan dari Us Weekly menanyakan padanya, "Mengapa kamu datang malam ini?" Lauren dengan berang menjawab "Menurutmu apa yang membuatku datang kesini? Aku ingin pergi ke bioskop, dan oleh karena itu aku di sini sekarang!"
Para wartawan tidak berpose di depan kamera. Di karpet, wartawan terpisah dengan pembatas besi dari para selebritas, ujar Vanessa. "Itu membuat para wartawan terlihat seperti hewan yang dikerangkeng yang perlu dikurung," ujarnya, seraya menambahkan bahwa ketika sampai di dalam acara tersebut, wartawan harus menjadi penguntit para selebritas yang mengawasi semua gerak-geriknya."
Karpet merah mungkin terlihat glamor, namun bisa juga menjadi tempat yang sangat tidak nyaman, terutama saat musim dingin. Seorang wartawan meliput acara penayangan perdana di Manhattan, ketika suhu mencapai 4 derajat Celcius. Tidak ada lampu penghangat, dan angin dingin sangat parah. Para bintang film akhirnya datang, berpose untuk difoto, dan masuk ke dalam tanpa berhenti sejenak untuk diwawancara. "Aku berdiri selama dua jam kedinginan dan tidak mendapatkan apa-apa," ujar reporter tersebut.
Wartawan karpet juga sering harus menanyakan pertanyaan konyol dan mengganggu. Vanessa ingat saat dia mewawancara Justin Timberlake setelah dia putus dari Cameron Diaz, dan dia tahu waktunya tidak banyak. "Kamu sering kali hanya mempunyai waktu dua detik untuk satu pernyataan.”
“Jika itu merupakan hal penting bagi seseorang, dan pekerjaanmu bergantung pada berita tersebut, satu-satunya pilihan adalah untuk menanyakan perpisahan tersebut. Aku tahu dia tersinggung, namun pekerjaanku bergantung pada berita tersebut."
Wartawan juga sering tidak berteman dengan para bintang di karpet merah.
Vanessa ingat seorang wartawan menulis status di Facebook dan Twitter "sedang nongkrong dengan Halle Berry!" setelah menghabiskan malam melihat Halle Berry dari kejauhan. "Di dalam acara penghargaan, sering kali tidak ada hubungan pribadi antara wartawan dan selebritas kecuali sudah diatur," ujar Vanessa. "Sebenarnya itu merupakan pekerjaan wartawan — untuk tidak mengganggu selebritas."
Ada peraturan tanda tangan dan foto tidak tertulis. "Sebenarnya ini sangat menyedihkan karena orang yang datang pertama kali biasanya berpikir mereka akan dapat berfoto bersama dengan para bintang," ujar Vanessa. "Seorang wartawan membawa sepupunya dari luar negeri ke acara tersebut dan mereka tidak bertemu bahkan dengan seorang selebritas."
Vanessa, yang telah malang-melintang selama tujuh tahun menjadi wartawan, tidak pernah meminta foto atau tanda tangan. "Banyak juga wartawan yang ingin berhubungan dekat dengan selebritas, namun beberapa wartawan mengikuti motto 'Bersikap ramah, namun jangan berteman."
"Kamu berada di sana bukan untuk menjadi penggemarnya," ujar mantan wartawan Los Angeles Times, Jenny Sundel, yang kini mengelola blog JesusYearProject. "Hal tersebut membuat mereka meremehkanmu. Kamu di sana untuk bekerja."
Kadang bintang besar bisa sangat baik. "Angelina Jolie berhenti dan berbicara dengan setiap wartawan di salah satu penayangan perdana filmnya," ujar seorang wartawan People. "Hal tersebut membuatnya terlambat masuk dalam acara tersebut. Aku tidak pernah melihat selebritas lain melakukan hal itu."
Bintang lain juga tidak selalu seperti yang dikabarkan. Seorang wartawan Huffington Post mengatakan, dia menyukai Kristen Stewart. Kristen sering disebut sebagai orang yang tidak peduli dengan orang lain namun pada kenyataannya tidak begitu. Dia sangat peduli dan menjawab pertanyaan dengan sepenuh hati.
Peliputan karpet merah mempunyai tantangan tersendiri, namun hal tersebut bisa sangat melegakan setelah menunggu selama berjam-jam. "Sudah tentu ini bukan pekerjaan terburuk di dunia, dan aku rasa para wartawan juga tidak menganggapnya demikian," ujar Vanessa, yang menulis tentang pekerjaan dalam buku Manufacturing Celebrity and Marketing Fame: An Ethnographic Study of Celebrity Media Production.
Seperti semua pekerjaan, ada suka dan duka dalam peliputan karpet merah.
0 comments