Daftar Isi

Ayah dan Ibu Membunuh Anak Kandung Mereka


Kepolisian Sektor (Polsek) Pomalaa, Kolaka, Sulawesi Tenggara, menetapkan Yulius Paris (60) dan Martha (57) sebagai tersangka dalam kasus pembantaian Andarias Salti (26), yang tidak lain adalah anak kandung mereka, beberapa hari lalu di Desa Palambua. Penetapan tersangka kepada kedua orangtua tersebut setelah polisi melakukan pemeriksaan terhadap keduanya selama 30 jam.

Kepala Polsek Pomalaa Iptu Ahmad Troy menjelaskan, Yulius dan Martha mengakui perbuatannya yang menyewa preman untuk menghabisi nyawa anaknya. "Yulius dan istrinya mengaku kalau merekalah otak perencanaan dari kematian anak kandungnya. Didasari dengan sakit hati, dia (orang tua korban) menuliskan surat kepada salah seorang warga agar mencari preman yang bisa membunuh anaknya dengan imbalan uang sebesar Rp 5 juta. Ini direncanakan bersama istrinya. Hal ini juga diakui oleh ibu korban," ungkapnya, Senin (25/6/2012).

Troy juga menambahkan, hal ini dilakukan berdasarkan ketakutan orangtua terhadap anaknya. "Si anak ini itu kerap kali mengancam ayah dan ibunya untuk dibunuh, bahkan di rumahnya itu anak yang dibunuh ini terus berontak. Geram dengan tingkah anaknya yang sudah tidak bisa diatur itu, muncullah inisiatif agar dibunuh saja. Ini pengakuan dari ayah korban lho," tandasnya.

Sementara itu, Yulius yang merupakan ayah korban mengatakan, anaknya mengalami gangguan jiwa. "Andarias ini stres, Pak. Berapa kali mendaftar jadi polisi, tapi tidak lulus. Dia juga cari pekerjaan tapi tidak dapat, makan ya mengalami gangguan jiwa. Saya dengan istri dua kali mau dibunuh, tapi gagal. Tiap hari kerjanya mengancam terus, hancurkan barang-barang di rumah. Saya sudah tidak tahan dengan anak ini, Pak," tuturnya.

Lebih lanjut, Yulius menekankan, sebelum dibunuh, anaknya sempat diberikan racun. "Dulu di makanannya saya campurkan racun, tapi tidak berhasil. Saya lakukan ini karena takut juga, jangan sampai terbukti dia akan bunuh saya," tegasnya.

Selain itu, ibu korban hanya bisa menangis mengingat perbuatannya kepada anak kandungnya. Mereka berdua juga sempat menyampaikan rasa penyesalan yang mendalam. "Saya merasa menyesal dengan perbuatan saya. Pikiran saya sudah pendek karena anak itu hanya menyusahkan. Sangat menyesal sekali, Pak," tutup Yulius.
  • Share to Facebook
  • Share to Twitter
  • Share to Google+
  • Share to Stumble Upon
  • Share to Evernote
  • Share to Blogger
  • Share to Email
  • Share to Yahoo Messenger
  • More...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

0 comments

 
© 2012 Investigasi Berita | Berita Unik, Lucu dan Menarik
Develop by Aaz
Back to top