Daftar Isi

Tips Membicarakan Kebutuhan Finansial Dengan Pasangan Anda




Bila ada waktu, Anda mungkin ingin membicarakan kondisi finansial keluarga dengan pasangan. Menurut konsultan Farah Dini Novita, BA (Hons), RFA dari Akbar's Finacial Check Up (AFC), membicarakan masalah keuangan memang sangat penting. Karena itu, coba cari waktu khusus untuk membicarakannya dengan pasangan. 

Pastikan, pada saat membicarakan ini, suasana hati Anda dan pasangan sedang baik, supaya obrolan yang terjadi lebih menyenangkan. Sekali waktu bisa Anda coba untuk menitipkan anak-anak di tempat kakek dan neneknya, kemudian habiskanlah waktu berdua saja dengan suami untuk membicarakan masalah ini. 

Hal pertama yang bisa Anda lakukan adalah mencatat total kekayaan bersih yang Anda miliki. Jumlahkan semua aset, seperti asel lancar/likuid, investasi dana guna (seperti properti dan kendaraan), kemudian kurangi dengan total utang. Jumlah total utang Anda harus kurang dari 50 persen dari total aset. 

Kemudian, catat total penghasilan dan pengeluaran setiap bulan. Kalau perlu dicatatkan detailnya. Simpan pula struk-struk pengeluaran Anda sebagai bukti. Dari pengurangan total penghasilan dan pengeluaran setiap bulan, harus ada kelebihan dana setiap bulan untuk ditabung atau invetasi. 

Buatlah pos dana darurat untuk memenuhi kebutuhan mendesak atau tidak diprediksi, seperti PHK, kecelakaan, atau ada keluarga yang meninggal. Jumlahnya tergantung dari jumlah anggota keluarga dan profesi orangtua.  

Jika Anda memiliki dua anak, dana daruratnya adalah  9-12 bulan pengeluaran. Jika penghasilan Anda tidak tetap, minimum dana darurat adalah 12 bulan pengeluaran.  

Tulang pungung keluarga wajib memiliki asuransi jiwa. Asuransi jiwa memroteksi nilai ekonomis. Ini dimaksudkan, apabila terjadi risiko (meninggal), keluarga yang ditinggalkan tetap dapat melanjutkan kehidupan tanpa harus mengurangi standar hidup. 

Asuransi kesehatan wajib untuk seluruh keluarga mengingat mahalnya biaya apabila harus dirawat di rumah sakit. Pilihlah asuransi tradisional dengan premi rendah dan perlindungan yang besar. 

Mulai berinvestasi. Tentukan tujuannya, misalnya, ingin pendidikan terbaik untuk anak. Persiapkan dana pendidikan dengan berinvestasi secara rutin setiap bulan. Selain dana pendidikan, tujuan investasi lainnya adalah persiapan dana pensiun, liburan, naik haji dan sebagainya. 

Jika diperlukan, Anda dapat berkonsultasi dengan independent financial planner/consultant yang dapat membantu  mengelola kekuangan sehingga menjadi lebih sehat.  (Majalah Good Houskeeping Indonesia edisi April 2011)
  • Share to Facebook
  • Share to Twitter
  • Share to Google+
  • Share to Stumble Upon
  • Share to Evernote
  • Share to Blogger
  • Share to Email
  • Share to Yahoo Messenger
  • More...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

0 comments

 
© 2012 Investigasi Berita | Berita Unik, Lucu dan Menarik
Develop by Aaz
Back to top