Jangan anggap remeh jika di tangan, kaki dan mulut bagian dalam anak timbul bintik-bintik merah.
Banyak yang mengira jika anak mengalami sariawan. Padahal mungkin anak Anda menderita Hand Foot Mouth Disease (HFMD).
Di Indonesia, penyakit ini lebih terkenal dengan nama Flu Singapur atau Penyakit Kaki, Tangan dan Mulut (PTKM). Penyakit ini sempat mewabah di Singapura dan memakan banyak korban jiwa, sehingga dinamakan Flu Singapur.
Seperti namanya, penyakit ini menyerang bagian mulut, kaki dan tangan anak. Penyakit ini sangat menular dan biasanya disebarkan melalui orang ke orang melalui hidung atau cairan tenggorokan, seperti air liur, dahak atau ingus dan tinja dari orang yang terinfeksi.
Flu Singapur merupakan penyakit infeksi virus coxsackie yang menyebabkan borok di mulut dan luka-luka kecil pada tangan dan kaki. Biasanya, penyakit ini terjadi pada anak usia 6 bulan hingga 4 tahun, tapi orang dewasa juga bisa terinfeksi.
Munculnya ruam biasanya disertai dengan demam ringan, serta muncul lepuh-lepuhan atau luka kecil di mulut (terutama di lidah dan di sisi mulut) dan telapak tangan, telapak kaki dan sela-sela jari tangan dan kaki. Anak-anak bisa mengembangkan penyakit ini lebih dari sekali karena penyakit ini disebabkan oleh virus.
Acetaminophen atau ibuprofen dapat membantu mengendalikan rasa sakit. Selain itu, dosis kecil antasida cair juga bisa dioleskan ke mulut anak sebanyak empat kali sehari setelah makan.
Berikan anak makanan lunak yang dapat membantu mengurangi nyeri di mulut. Jangan berikan jeruk, makanan asin dan pedas karena malah memperburuk luka. Ibu juga harus mempertimbangkan untuk memberikan susu pada botol, karena dot susu botol dapat menyebabkan rasa sakit.
Biasanya, demam terjadi selama dua hingga tiga hari. Sementara sariawan mulut selama tujuh hari dan ruam pada tangan dan kaki terjadi hingga 10 hari.
Segera temui dokter jika anak Anda mengalami:
1. Tanda-tanda dehidrasi (anak menolak untuk minum, jarang buang air kecil, dan lemas).
2. Tubuh memerah, bengkak dan gusi nyeri.
3. Luka pada bibir luar.
4. Demam lebih dari tiga hari.
Jangan anggap remeh jika di tangan, kaki dan mulut bagian dalam anak timbul bintik-bintik merah.
Banyak yang mengira jika anak mengalami sariawan. Padahal mungkin anak Anda menderita Hand Foot Mouth Disease (HFMD).
Di Indonesia, penyakit ini lebih terkenal dengan nama Flu Singapur atau Penyakit Kaki, Tangan dan Mulut (PTKM). Penyakit ini sempat mewabah di Singapura dan memakan banyak korban jiwa, sehingga dinamakan Flu Singapur.
Seperti namanya, penyakit ini menyerang bagian mulut, kaki dan tangan anak. Penyakit ini sangat menular dan biasanya disebarkan melalui orang ke orang melalui hidung atau cairan tenggorokan, seperti air liur, dahak atau ingus dan tinja dari orang yang terinfeksi.
Flu Singapur merupakan penyakit infeksi virus coxsackie yang menyebabkan borok di mulut dan luka-luka kecil pada tangan dan kaki. Biasanya, penyakit ini terjadi pada anak usia 6 bulan hingga 4 tahun, tapi orang dewasa juga bisa terinfeksi.
Munculnya ruam biasanya disertai dengan demam ringan, serta muncul lepuh-lepuhan atau luka kecil di mulut (terutama di lidah dan di sisi mulut) dan telapak tangan, telapak kaki dan sela-sela jari tangan dan kaki. Anak-anak bisa mengembangkan penyakit ini lebih dari sekali karena penyakit ini disebabkan oleh virus.
Acetaminophen atau ibuprofen dapat membantu mengendalikan rasa sakit. Selain itu, dosis kecil antasida cair juga bisa dioleskan ke mulut anak sebanyak empat kali sehari setelah makan.
Berikan anak makanan lunak yang dapat membantu mengurangi nyeri di mulut. Jangan berikan jeruk, makanan asin dan pedas karena malah memperburuk luka. Ibu juga harus mempertimbangkan untuk memberikan susu pada botol, karena dot susu botol dapat menyebabkan rasa sakit.
Biasanya, demam terjadi selama dua hingga tiga hari. Sementara sariawan mulut selama tujuh hari dan ruam pada tangan dan kaki terjadi hingga 10 hari.
Segera temui dokter jika anak Anda mengalami:
1. Tanda-tanda dehidrasi (anak menolak untuk minum, jarang buang air kecil, dan lemas).
2. Tubuh memerah, bengkak dan gusi nyeri.
3. Luka pada bibir luar.
4. Demam lebih dari tiga hari.
Sementara itu, Anda juga bisa menurunkan risiko penyakit dengan cara:
1. Cuci tangan Anda sesering mungkin dengan sabun dan air.
2. Membersihkan barang-barang dan tempat-tempat yang kotor.
3. Menghindari kontak langsung, seperti mencium, memeluk atau berbagi peralatan makan atau gelas dengan orang yang terinfeksi.
Sementara itu, Anda juga bisa menurunkan risiko penyakit dengan cara:
1. Cuci tangan Anda sesering mungkin dengan sabun dan air.
2. Membersihkan barang-barang dan tempat-tempat yang kotor.
3. Menghindari kontak langsung, seperti mencium, memeluk atau berbagi peralatan makan atau gelas dengan orang yang terinfeksi.
0 comments