Saat para ilmuwan menegaskan bahwa semua jenis rokok dapat mengancam kesehatan, kini penelitian terbaru menunjukkan bahwa mereka yang merokok mentol memiliki risiko stroke dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan perokok non mentol.
"Semua jenis rokok memang buruk. Penelitian ini menunjukkan bahwa sebaiknya dihindari, setidaknya yang jenis mentol," ungkap Dr Nicholas Vozoris, dari St Michael Hospital di Toronto, dilansir melalui Reuters, Jumat (13/4).
Dalam penelitian terbaru, Vozoris menggunakan data kesehatan dan survei gaya hidup di Amerika terhadap 5.028 perokok dewasa. Survei telah dilakukan pada 2001-2008.
Dari jumlah keseluruhan peserta, sekitar 26 persennya mengaku merokok menggunakan rokok mentol dan sisanya merokok dengan non-mentol.
Setelah memperhitungkan usia, ras, jenis kelamin dan jumlah rokok yang dihisap, ditemukan perokok mentol memiliki risiko stroke dua kali lipat dari perokok non-mentol. Sebanyak 3,6 persen diantaranya mengaku pernah menderita stroke. Sedangan, 2,7 persen perokok tanpa mentol terserang stroke.
Vozoris menjelaskan bahwa rokok mentol bukanlah satu-satunya penyebab terjadinya risiko stroke. Belum ada penjelasan mengapa rokok mentol menimbulkan risiko lebih besar. Tapi menurutnya, rokok mentol memiliki dampak pada pembuluh darah, terutama yang memasok ke otak.
"Penjelasan yang mungkin adalah bahwa rokok mentol menggunakan beberapa efek selektif pada sistem serebrovaskular," jelas Vozoris.
Penelitian sebelumnya juga telah menunjukkan bahwa perokok dengan rokok mentol mengalami peningkatan kekakuan arteri karotis (arteri yang menyalurkan darah ke kepala dan leher). Sedangkan perokok dengan rokok mentol maupun rokok non mentol memiliki efek yang sama pada aliran arteri koroner cadangan.
0 comments