Kejenuhan dalam menjalani suatu hubungan mungkin adalah sebuah ketakutan bagi kamu, rasanya takut jika itu benar-benar terjadi pada diri si doi. Tidak jarang ketakutan yang sedang dirasakan itu justru menjadi kenyataan. Perlu diketahui, hal itu ternyata bisa disebabkan oleh diri kita sendiri yang tidak ada habis-habisnya menanyakan dalam hati Apakah dia sudah bosan? Atau bisa juga langsung menanyakannya dengan terus menerus “Kamu bosan nggak sama aku?”, “Kamu tahu nggak, kalo aku takut kalau seandainya suatu saat kamu jenuh sama aku” ,“Kamu nggak akan ninggalin aku kan?”, atau dengan kalimat-kalimat lainnya.
Sesekali, wajar jika kita memberikan pertanyaan seperti itu. Tapi jangan salah, bahwa dengan seringnya mengucapkan pertanyaan itu bisa menjadi satu hal yang justru membuat doi bosan sama kamu. Meskipun itu tidak bersifat mutlak, tapi perasaan yang kamu rasakan pada diri si doi bisa menjadi sebuah ‘pertanyaan besar’ baginya, yang akhirnya menimbulkan pemikiran yang negatif terhadap diri kamu. Yang jadi masalahnya bukan itu, karena hal diatas menurut saya bisa di antisipasi dengan positif thinking & saling percaya (setuju atau tidak, up2u).
By the way, kok saya malah lari dari topik ya?!? Untuk masalah itu, sedikit banyaknya kamu pasti punya cara tersendiri untuk mengantisipasi agar tidak sering bertengkar sama doi. So, balik lagi deh ke topik..
Agar awet pacaran, setidaknya kamu harus mengetahui ciri-ciri atau tanda-tanda si dia mulai bosan. Nah.., berdasarkan pengalaman dan juga berdasarkan sharing dari teman-teman saya, ciri-ciri yang biasanya terlihat ketika doi mulai bosan adalah :
Sering menghindar.
Ketika kamu merasa si doi mulai sering menghindar, itu bisa menjadi sebuah tanda tanya besar bagi kamu. Bisa jadi hal itu sebuah pertanda doi mulai merasa bosan sama kamu.
Sering membatalkan janji.
Doi sering membatalkan janji dengan alasan yang terlihat di buat-buat, atau sederhananya dengan alasan yang tidak jelas.
Jarang melakukan kontak mata ketika sedang berbicara dengan kamu.
Dalam hal ini saya terus terang, bingung jelasinnya.. Tapi setidaknya saya hanya bisa memberikan sebuah gambaran ke kamu. “Coba ingat cara dia menatap kamu ketika pertama kali dia menyukai kamu, dan bandingkan dengan tatapannya sekarang?”, silahkan di bayangkan sendiri. Meskipun kontak mata memang terlihat sepele, tapi kamu bisa mengetahui makna tatapannya langsung dari hati kamu sendiri (halah, sok dalem banget bahasa gw..!!). Semoga kamu bisa ngerti maksud saya
Sikapnya mulai berubah.
Kalau kamu melihat adanya perubahan sikap atau perilaku yang tidak seperti biasanya, sebagai seorang yang spesial, wajar kalau kamu ingin tahu kenapa itu terjadi? Kenapa? ada apa ya? Dan, jika sikapnya mulai menjurus kepada hal-hal yang tidak kamu sukai, tidak ada salahnya kamu tanyakan tentang hal itu untuk mengetahui apakah yang sebenarnya sedang terjadi, atau bisa jadi untuk mengetahui apakah doi ada masalah sehingga bersikap seperti itu.
Ketika bersama kamu, dia tidak lagi merasa nyaman.
Jika kamu merasa hubungan yang sedang dijalani tidak lagi terasa indah, atau kamu merasa si dia tidak lagi merasa nyaman ketika bersama kamu, itu sudah saatnya kamu tanyakan tentang hal tersebut. Apa benar dia cinta sama kamu, atau.. jangan-jangan suatu hal yang kamu takutkan bakalan terjadi.
Okay, itu yang secara umumnya saja lho. Ngemeng-ngemeng saya jadi teringat pada sebuah buku chicken soup yang pernah saya baca. Dimana terdapat sebuah kalimat yang masih teringat dan menurut saya memiliki makna yang besar, “Jangan pernah menggenggam butiran-butiran pasir putih dengan telapak tanganmu, tapi rasakanlah bagaimana agar pasir-pasir tersebut tidak terurai & jatuh”. Mungkin kalimat tersebut bisa menjadi sebuah kata mutiara tentang hal ini.
0 comments