Penelitian terbaru menunjukkan minuman bersoda memicu risiko stroke. Mengonsumsi minuman bersoda secara rutin memberikan reaksi berantai pada tubuh yang dapat menimbulkan banyak penyakit, termasuk ancaman stroke.
Para peneliti dari Institute for Health Clinic dan Harvard University Cleveland menganalisis 43.371 pria yang mengonsumsi soda yang berpartisipasi pada studi lanjutan kesehatan profesional pada tahun 1986-2008. Sebanyak 84.045 perempuan juga diperiksa dalam program studi kesehatan perawat pada 1980-2008. Pada waktu itu, 2.938 perempuan dan 1.416 pria mengalami serangan stroke.
Pada minuman bersoda yang mendapat pemanis tambahan, kandungan gula dapat meningkatkan secara drastis kadar glukosa dalam darah dan insulin. Reaksi ini berakibat tubuh tidak dapat menoleransikan glukosa, resistensi insulin, dan peradangan. Semuanya menjadi faktor risiko stroke iskemik.
Temuan ini juga menunjukkan bahwa pria dan perempuan yang mengonsumsi lebih dari satu porsi soda berpemanis gula setiap hari memiliki tekanan darah dan kolesterol dalam darah yang lebih tinggi, serta rendahnya melakukan aktivitas fisik.
Orang yang sering meminum soda cenderung mengonsumsi daging merah dan produk susu. Pria dan perempuan yang mengonsumsi soda kalori rendah memiliki kemungkinan penyakit kronis dan Body Mass Index (BMI) yang lebih tinggi. Penyelidikan ini untuk memantau asosiasi konsumsi soda pada serangan stroke.
Menurut Medicmagic (27/4), Penelitian ini mengingatkan pentingnya mencari minuman pengganti soda. Air putih tentu saja pilihan terbaik.
0 comments