Keberadaan G-spot yang ada pada dinding atas vagina sampai sekarang masih diperdebatkan. Ada yang mengatakan memang benar-benar ada, dan peneliti lain mengatakan itu hanyalah mitos. Gonjang-ganjing ini coba dijawab oleh Adam Ostrzenski, MD, Ph.D., dari Institut Ginekologi di St Petersburg. Dia menemukan bukti kuat terhadap kemungkinan keberadaan G-spot.
G-spot selama ini dinformasikan sebagai lapisan agak tebal yang letaknya beberapa centimeter dari bibir vagina. Saat lapisan ini mendapat rangsangan sentuhan, wanita akan mengalami gejolah gairah yang meninggi. Ini menjadi salah satu pusat rangsangan yang penting untuk menggapai orgasme.
Dalam penelitian ini Ostrzenski mencoba melakukan diseksi dinding vagina pada mayat wanita berusia 83 tahun. Diseksi dilakukan pada lapisan demi lapisan anterior vagina. Dari situ, ada semacam bentuk tertentu yang diyakini menjadi bukti keberadaan G-spot.
Ostrzenski melihat struktur kantung yang terletak di membran punggung perineum. Letaknya 16,5 mm dari meatus uretra. Struktur tersebut membentuk sudut 35 derajat.
Dari situ diketahui, G-spot punya ukuran panjang 8,1 mm, lebar 1,5-3,6 mm, dan tinggi 0,4 mm. Setelah dilakukan pengangkatan struktur jaringan dengan jarak yang berdekatan, ukuran G-spot panjangnya sekitar 8,1-33 mm.
“Studi ini membenarkan adanya anatomi G-spot, yang dapat menyebabkan pemahaman yang lebih baik dan perbaikan fungsi seksual wanita,” kata Ostrzenski yang penelitiannya dipublikasikan The Journal of Sexual Medicine, seperti dikutip Times of India.
0 comments