Liga Super Indonesia 2011-12 berakhir sudah. Kompetisi kasta tertinggi sepak bola nasional ini telah menyelesaikan seluruh pertandingannya, Rabu, 11 Juli 2012. Musim ini, Sriwijaya FC tampil sebagai juara dengan koleksi 79 poin dari 34 laga.
Kemenangan SFC semakin lengkap setelah sukses menutup laga terakhirnya dengan kemenangan. Laskar Wong Kito berhasil mengalahkan Persib Bandung 1-0 di Stadion Jakabaring, Palembang.
Penampilan SFC musim ini memang terbilang fantastis. Tim kebanggaan warga Sumatera Selatan itu sudah mengunci gelar juara sebelum musim berakhir. Ya, pasukan Kashartadi sudah tidak terkejar usai mengalahkan Persela Lamongan 3-0, 20 Juni lalu.
Saat itu, SFC mengantongi 73 poin. Torehan ini sudah tidak bisa dikejar oleh pesaing terdekatnya, Persipura Jayapura yang duduk di posisi dua dengan 62 angka dan hanya menyisakan tiga laga.
SFC sendiri merupakan tim ketiga yang pernah merasakan manisnya gelar ISL. Persipura menjadi tim terbanyak meraih gelar juara, yakni musim kompetisi 2008-09 dan 2010-11. Sedangkan satu tim lagi yang pernah menjuarai ISL adalah Arema Indonesia 2009-10.
Tak hanya sukses menjadi juara ISL musim ini, pemain SFC, Keith Kayamba Gumbs juga berpeluang menambah gelar Laskar Wong Kito. Pemain asal St Kitts and Nevis itu merupakan salah satu nominator peraih gelar pemain terbaik musim ini. Dia bersaing dengan pemain Persela, Gustavo Lopez dan pemain Persipura Jayapura, Alberto 'Beto' Goncalves. Nama terakhir juga merupakan kandidat kuat peraih gelar top scorer musim ini setelah sukses mengemas 25 gol.
Meski tampil sebagai juara ISL 2011-12 bukan berarti secara otomatis SFC bakal tampil di Liga Champions Asia (LCA). Pasalnya sejak musim lalu jatah Indonesia di event ini hanya melalui babak play off. Sedangkan satu tiket lagi adalah jatah untuk AFC Cup.
"Saya pikir, masih terlalu terburu-buru kalau bertanya soal hal tersebut. Kita masih harus menunggu keputusan rapat AFC lebih dulu, apakah mendapat jatah langsung atau lewat play-off lebih dulu," ujar CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono kepada VIVAbola.
"Harus diingat, kita sudah tidak dapat tiket langsung ke LCA sejak musim lalu, kita hanya dapat jatah melalui babak play-off dan satu tiket ke AFC Cup," Joko menambahkan.
Terakhir Indonesia mendapatkan jatah langsung ke LCA pada musim 2011 ketika Arema berhasil menjadi juara, sedangkan tiket play-off diberikan pada Sriwijaya FC sebagai pemenang Copa Indonesia. Persipura sebagai peringkat dua diberikan tiket ke AFC Cup.
Tiga Tim Degradasi
Selain melahirkan juara baru, ISL musim ini juga harus mengeliminasi tiga tim. Masing-masing adalah PSMS Medan, Deltras Sidoarjo, dan PSAP Sigli. Ketiganya penghuni posisi tiga terbawah klasemen tetap ISL 2011-12. Sedangkan Gresik United sebagai urutan ke-15 akan mengadu nasib lewat babak play off.
PSAP berada di urutan paling buncit dengan koleksi 27 poin dari 34 laga. Derita PSAP semakin lengkap setelah di laga terakhir, Rabu sore, 11 Juli 2012, kembali kalah 1-3 dari Mitra Kukar.
Sementara itu, PSMS yang sebelumnya berada di luar zona merah harus melorot setelah kalah 2-4 dari Persisam Samarinda. Dengan hasil ini, PSMS kini berada di urutan ke-16 dengan torehan 36 poin. Menyusul Deltras di urutan ke-17 dengan koleksi 35 poin.
Perjuangan Deltras untuk merebut tiket play off kandas setelah dua pesaingnya, Gresik United dan Persiram Raja Ampat sukses menutup musim ini dengan kemenangan. Padahal di laga terakhir, Deltras juga berhasil mengalahkan PSPS Pekanbaru dengan skor 1-0.
Tiket play off akhirnya jatuh ke tangan Gresik United yang sukses mengalahkan Persipura 2-1 sore tadi. Untuk kembali ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia, GU harus berhadapan dengan pemegang peringkat III Divisi Utama 2011-12, PSIM Yogyakarta.
Menariknya, dua dari tiga tim yang degradasi musim ini adalah tim yang baru promosi ke ISL. Posisi PSMS Medan dan PSAP Sigli terdongkrak ke pentas ISL setelah beberapa tim yang harusnya tampil musim ini memilih menyeberang ke Indonesian Premier League (IPL). Nasib yang sama juga dialami Gresik United. Seharusnya tim besutan Djoko Susilo ini juga masih berlaga di Divisi Utama.
Satu tim lainnya yang mendapat kesempatan tampil di ISL menggantikan empat tim yang pindah ke IPL (Persiraja Banda Aceh, Semen Padang, Persijap Jepara, dan Persiba Bantul), adalah Persiram Raja Ampat. Namun nasib tim berjuluk Dewa Laut itu lebih baik dan selamat dari degradasi setelah memetik kemenangan 2-1 di laga terakhir melawan Pelita Jaya Karawang, Rabu, 11 Juli 2012.
Menanggapi kegagalan timnya bertahan di ISL, Pelatih Kiper PSMS Medan, Sugiar tetap memuji semangat juang pemainnya. Dia bangga melihat loyalitas para pemain Ayam Kinantan yang tetap bermain sepenuh hati meski tengah dirundung masalah finansial.
"Di tengah masalah yang melanda tim, para pemain tetap menunjukkan profesionalisme mereka. Bermain penuh semangat dan memberikan perlawanan yang saya anggap luar biasa," katanya kepada wartawan usai dikalahkan Persisam Samarinda 2-4.
PSMS memang dirundung masalah finansial sejak enam bulan lalu. Klub kesulitan membayar gaji pemain. Imbasnya adalah, salah satu bintang mereka, Markus Horison, menyeberang ke klub PSMS versi Indonesia Primer Liga (IPL). Pemain lainnya yang bertahan mesti merasakan kesulitan lantaran enam bulan belum menerima gaji.
"Mereka tetap tampil maksimal meski berada di bawah tekanan yang berat. Saya angkat topi untuk pemain," ungkap Sugiar.
ISL sendiri sebenarnya masih memiliki tanggungan satu pertandingan lagi, yakni Persidafon vs Persiwa Wamena yang batal digelar, Selasa, 12 Juni lalu. Derby Papua ini tidak jadi terlaksana karena tidak mendapat izin dari pihak kepolisian.
Meski demikian, pertandingan tersebut tidak akan dijadwal ulang. Hal itu sesuai dengan Keputusan Komdis PSSI yang telah menghukum tuan rumah dengan kekalahan WO 0-3 atas tamunya Persiwa Wamena.
"Tidak ada pengurangan nilai karena kedua tim sebenarnya sudah siap bertanding. Tapi karena pihak kepolisian tidak memberikan izin maka pertandingan batal digelar. Pengubahan jadwal juga tidak memungkinkan karena izin tetap tidak bisa dikeluarkan," kata Joko.
Siapkan 2 Skenario
ISL musim ini resmi bergulir sejak 1 Desember 2011. Namun perjalanan liga yang sudah memasuki tahun keempat ini tidak semulus musim-musim sebelumnya. Kehadiran liga tandingan, Liga Primer Indonesia musim lalu telah membuat ISL kehilangan 3 tim sebelum musim 2010-11 berakhir. PSM Makassar, Persibo Bojonegoro, dan Persema memilih pindah ke liga yang hanya setengah musim itu.
Memasuki musim kompetisi 2011-12, situasi sepak bola Indonesia semakin tidak menentu. Kehadiran Indonesian Premier League (IPL) bentukan PSSI pimpinan Djohar Arifin Husin, membuat ISL kembali kehilangan sebagian pesertanya, yakni, Semen Padang, Persijap Jepara, Persiraja Banda Aceh, Persiba Bantul. Slot yang kosong akhirnya ditempati oleh tim-tim dari Divisi Utama, seperti Gresik United, Persiram Raja Ampat, PSMS Medan, hingga PSAP Sigli.
ISL awalnya juga tidak mendapat restu dari PSSI. Bahkan pemain-pemain yang ikut ambil bagian di dalamnya dilarang memperkuat timnas. Namun belakangan, PSSI melunak dan mengakui keberadaan ISL, utamanya setelah kubu-kubu berseberangan menandatangani MoU di markas AFC, Malaysia, Kamis, 15 Juni lalu.
Tugas berat tentu saja telah menanti PT Liga Indonesia dalam menghadapi musim depan. Apalagi, AFC telah membentuk komite bersama untuk menyelesaikan dualisme kompetisi. Pembahasan mengenai format kompetisi musim depan tentu saja akan menyita tenaga dan pikiran para pengurus PT Liga Indonesia mengingat ruwetnya benang kusut kompetisi sepak bola nasional saat ini.
Meski demikian Joko memilih untuk tetap fokus pada penyelenggaraan kompetisi musim 2012-13. Pihaknya bahkan telah menyiapkan dua skenario kick off sembari menunggu Komite Bersama mengambil keputusan atas dualisme kompetisi sepak bola Indonesia.
"Kalau dari jadwalnya, kami sudah menyiapkan dua kemungkinan. Liga dimulai bulan Oktober atau Januari. Semua ditentukan soal keputusan dari PSSI," ujar Joko. "Kalau semua sudah selesai bulan September, maka liga dimulai Oktober. Tapi kalau sampai akhir tahun, berati bulan Januari, tidak boleh lebih dari itu."
Jika dari sisi peserta, kata Joko, mereka masih harus menunggu babak playoff antara peringkat empat Divisi Utama, PSIM Yogyakarta, melawan peringkat 15 ISL, Persegres Gresik United. Setelah itu peserta berarti lengkap," ujarnya.
Berikut Rincian Hadiah ISL 2011-12
Juara: hadiah Rp2.5 Miliar + piala + medali
Runner-up: hadiah Rp1.5 Miliar + piala + medali
Pemain terbaik: hadiah Rp100 juta+ bola emas
Top skorer: hadiah Rp100 juta + sepatu emas
Fair play team: piala fair play
Juara : Sriwijaya FC
Tim Degradasi: PSAP Sigli, PSMS Medan, dan Deltras Sidoarjo
Tim Play Off : Gresik United
0 comments