Sejak tahun lalu, para pemburu harta karun dan sejumlah ahli dari Swedia terpukau oleh temuan lingkaran misterius berdiameter 18,26 meter yang terbaring di dasar Laut Baltik. Bentuknya mirip dengan gambaran piring terbang UFO (unidentified flying object), meski ada juga yang menduganya gunung bawah laut, meteorit, atau kapal yang tenggelam.
Baru-baru ini, tim penyelam profesional yang mengeksplorasi dasar Laut Baltik punya dugaan lain. Obyek melengkung aneh itu diduga adalah perangkat milik Nazi -- partai totaliter Jerman -- yang hilang ditelan ombak pada akhir Perang Dunia II.
Pemindaian melalui sonar menunjukkan, perangkat itu bisa jadi adalah bagian dari sistem senjata anti-kapal selam. Ia dilengkapi kawat yang bisa mengacaukan radar kapal selam, agar kapal lawan celaka.
Hipotesis itu didukung mantan perwira angkatan laut Swedia sekaligus ahli Perang Dunia II, Anders Autellus. Ia mengungkap, struktur dengan ukuran 60,9 x 7,6 meter itu bisa jadi bagian perangkat yang didesain untuk memblokir manuver kapal selam Inggris dan Uni Soviet di wilayah itu.
Jika perkiraan itu benar, struktur baja dan beton kuat ini bisa jadi itu temuan sejarah paling penting dalam beberapa tahun ini.
Autellus mengklaim, obyek tersebut dibangun dari beton ganda dan diperkuat dengan kawat untuk mengacaukan radar. Ini menjelaskan mengapa peralatan tim penyelam profesional yang berusaha mendekati obyek misterius itu, mati mendadak.
Dia menjelaskan, area ini sangat vital bagi Jerman kala itu. Untuk pengiriman tank dan truk para serdadu Adolf Hitler. "Perangkat ini jauh melebihi apapun yang pernah ditemukan sebelumnya. Ini adalah penemuan senjata penting," kata dia seperti dimuat Daily Mail.
Sementara, penyelam profesional, Stefan Hogeborn -- yang menjadi bagian dari tim Ocean X-- mengaku setuju. "Ini adalah kandidat jawaban terbaik untuk menjelaskan misteri ini. Obyek ini terletak tepat di bawah rute pelayaran."
Ketika tim Ocean Explorer bersemangat, yakin temuan mereka akan menggemparkan dunia, sejumlah orang justru skeptis dan mempertanyakan akurasi teknologi solar, yang dijadikan dasar ekspedisi tim.
Anomali
Jika benar itu senjata anti-kapal selam milik Nazi yang dilengkapi pengacak radar, itu bisa menjelaskan keanehan yang sempat terjadi di tengah proses penyelidikan.
Saat mencoba mendekat dalam radius 200 meter dari obyek misterius, semua peralatan yang dibawa tim penyelam mendadak mati.
Stefan Hogerborn menceritakan, saat mengeksplorasi anomali bawah laut itu, kamera dan telepon satelit tak bisa digunakan, ketika kapal berada tepat di atas obyek. Peralatan itu baru bisa bekerja begitu dibawa menjauh.
"Semua peralatan elektronik mati, juga telepon satelit, saat kami berada di dekat obyek," kata dia. "Saat kami menjauh, sekitar 200 meter, baru peralatan itu bisa digunakan," kata dia. Saat kembali mendekati lokasi obyek itu, peralatan kembali mati.
Penyelam lain, Peter Lindberg mengaku timnya telah mengalami hal-hal di luar dugaan. "Juga skeptis terkait banyaknya teori soal benda itu," kata dia.
Awalnya, dia menjelaskan, tim sudah bersiap jika benda tersebut ternyata hanya tebing atau gundukan lumpur di bawah laut. "Namun, sepertinya tak sesederhana itu. Bagi saya, ini petualangan yang harus dilalui."
Laut Baltik adalah kuburan harta karun untuk para pemburu kapal karam. Diperkirakan ada sekitar 100.000 obyek di dasar laut yang dingin itu.
Selain bertujuan meneliti, Ocean Explorer juga berorientasi bisnis. Perusahaan ini telah membuat kapal selam untuk para turis atau mereka yang penasaran dengan perburuan harta karun, agar bisa menjelajahi dasar laut Baltik.
Sebuah penyelaman lebih lanjut untuk mengungkap obyek misterius itu akan berlangsung dalam beberapa minggu mendatang.
0 comments