Usianya masih 21 tahun. Sho Yano mencuat sebagai dokter termuda di Universitas Chicago. Tak hanya itu, pria berotak encer ini juga meraih gelar doktor di bidang Biologi Sel dan Genetika Molekuler.
Kemampuan akademisnya sungguh luar biasa. Bisa membaca di usia dua tahun. Menulis di usia tiga tahun. Menggubah musik di usia lima tahun.
Sho Yano sudah mulai kuliah di usia sembilan tahun. Dan, diterima sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran di usia 11 tahun.
Sho Yano selalu membuktikan kualitasnya. Menyelesaikan studi selama tiga tahun di Universitas Loyola, ia berhasil meraih gelar sarjana dengan predikat cum laude. Padahal usianya kala itu baru 12 tahun.
Saat gelar sarjana itu di genggaman, Sho Yano sudah tercatat sebagai mahasiswa kedokteran di Universitas Chicago. Masuk tahun 2003 saat usianya masih 11 tahun. Sungguh menakjubkan mengingat usia rata-rata mahasiswa kedokteran tingkat pertama di Amerika Serikat 23 tahun.
n"Saya ingat saat mewawancarainya... dia baik dan sopan. Saat itu dia berusia 11 tahun mengenakan setelan pakaian kecil," kata seorang profesor pediatri Dr Joel Scwab, yang saat itu menjadi salah satu panitia penerimaan.
Gara-gara latar belakang umur yang masih sangat muda, pria kelahiran 1991 itu menerima penolakan dari sejumlah kampus. Salah satu pejabat kampus khawatir kerasnya pendidikan kedokteran akan menghancurkan masa remajanya. "Saya tidak mengerti, mengapa saya dianggap akan merusak sendiri," katanya mengenang penolakan itu.
Tak hanya mencorong di koridor akademik, Sho Yano juga menunjukkan talenntanya sebagai pianis andal, dan keberhasilannya meraih sabuk hitam Tae Kwon Do.
Kecerdasan luar biasa ini rupanya juga dimiliki sang adik, Sayuri. Di usia 13 tahun, adik perempuannya telah menerima gelar sarjana biologi dari Universitas Roosevelt. Dan di usianya saat ini yang menginjak 15 tahun, Sayuri telah berstatus sebagai mahasiswa program master di Universitas John Hopkins di Baltimore.
Di atas segala sukses yang menyelimuti hidupnya, kini Sho Yano mempersiapkan diri untuk residensi di neurologi pediatri.
0 comments