Jika Anda dan pasangan sedang berencana memiliki momongan, kesuburan harus selalu dijaga, termasuk kualitas sperma. Banyak faktor yang bisa membuat sperma menjadi lemah sehingga tak mampu membuahi.
Dalam penelitian terhadap 4.867 pria selama 14 tahun, ditemukan bahwa sekitar 15 persen pria memiliki kualitas sperma yang rendah sehingga mereka perlu terapi kesuburan jika ingin memiliki anak. Selain itu, sekitar 27 persen pria mungkin harus menunggu lama untuk memiliki bayi.
"Belum diketahui apa yang menyebabkan rendahnya kualitas sperma, tetapi faktor lingkungan dan gaya hidup kita sangat berpengaruh," kata ketua peneliti Dr.Niels Jorgensen, ketua divisi andrologi dari departemen reproduksi dan pertumbuhan, Copenhagen.
Ia menjelaskan, tidak ada faktor tunggal yang menyebabkan turunnya kualitas sperma, tetapi berbagai sebab.
Untuk menjaga kualitas sperma, hal yang penting adalah memperhatikan pola makan dan kebiasaan olahraga. "Kualitas sperma yang rendah bisa menjadi indikator akurat pada kesehatan keseluruhan," kata Dr.Larry Lipshultz, profesor urologi.
Kebiasaan mengonsumsi alkohol, kegemukan, dan merokok, bisa menyebabkan kualitas sperma menurun.
Zat kimia yang punya pengaruh menyerupai estrogen, misalnya bisphenol-A dalam produk plastik, juga berbahaya bagi sperma. Hal ini juga menjelaskan mengapa pria yang berasal dari daerah pertanian biasanya kualitas spermanya rendah akibat paparan pestisida.
Pria yang memiliki faktor risiko seperti pernah menjalani kemoterapi, trauma pada testis, atau usia istri lebih dari 35 tahun, disarankan untuk menjalani pemeriksaan organ reproduksi pada dokter kandungan dan ahli urologi sebelum melakukan program kehamilan.
0 comments