Saat bayi menangis dan gelisah satu jam setelah menyusui, ibu terkadang jadi khawatir apakah ASI yang keluar tidak cukup memenuhi kebutuhan bayi. Kekhawatiran itu normal, hanya saja sikap bayi yang kerap gelisah dan menangis itu juga wajar.
ASI adalah makanan terbaik untuk bayi. Bayi bisa memintanya kapanpun dan ibu sebaiknya memberikan ASI tersebut tanpa ada pembatasan. Namun jika ibu tetap merasa ada masalah dalam proses menyusui itu, seperti produksi ASI sedikit sehingga sepertinya tidak pernah cukup memenuhi kebutuhan bayi, ada baiknya ibu meminta bantuan konselor laktasi. Ibu juga bisa mencoba mengganti teknik menyusui dengan bantuan konselor tersebut.
Sebagai tambahan informasi, berikut ini berbagai sebab produksi ASI sedikit dan bagaimana cara mengatasinya, yang diberikan oleh Diana West seorang konselor laktasi internasional ( IBCLC-International Board-Certified Lactation Consultant) dan penulis buku 'Making More Milk', seperti dikutip Todays Parent:
1. Masalah Hormonal & Endokrin
Masalah hormonal, rendah atau terlalu tingginya kadar tiroid, diabetes, dan hipertensi merupakan beberapa penyebab wanita sulit hamil. Saat mereka sudah sukses melahirkan, hal itu akan ikut mempengaruhi kemampuan mereka memproduksi ASI. Untuk mengatasi masalah ini, ibu bisa menjalani pengobatan sehingga bisa meningkatkan produksi ASI. Kunjungilah klinik laktasi untuk mendapatkan bantuan.
2. Operasi Payudara
Operasi payudara bisa dilakukan baik karena alasan medis atau kecantikan. Piercing di area puting juga bisa dikategorikan sebagai operasi payudara dan mempengaruhi produksi ASI. Seberapa besar pengaruh operasi payudara ini? Semuanya tergantung bagaimana prosedur operasi itu dilakukan, sudah berapa lama berlalu dan apakah saat melahirkan bayi ada komplikasi atau tidak yang bisa melukai payudara.
Beberapa wanita yang melakukan operasi payudara, tetap bisa bisa menyusui bayinya hingga enam bulan tanpa kesulitan. Namun beberapa wanita lainnya yang serupa membutuhkan bantuan ahli dan suplemen.
3. Pemakaian Alat Kontrasepsi yang Hormonal
Cukup banyak ibu menyusui dan menggunakan alat kontrasepsi pil merasa produksi ASI tidak berpengaruh, namun beberapa ibu lainnya merasakan berbeda. Para ibu tersebut merasa produksi ASI mereka menurun. Hal tersebut memang bisa terjadi jika ibu mulai mengonsumsi pil KB itu sebelum bayi mereka berusia empat bulan.
Cara mudah untuk kembali meningkatkan produksi ASI adalah dengan menghentikan pemakaian pil KB tersebut. Sebelum melakukannya, ibu sebaiknya berkonsultasi pada dokter dan mencari tahu metode kontrasepsi mana yang tepat.
4. Kesulitan Menghisap & Masalah Anatomi
Bukan hanya pada ibu saja, bisa jadi karena si kecil lah produksi ASI sedikit. Kemungkinan bayi kesulitan untuk mendapatkan ASI dari payudara ibu karena ada masalah di anatomi tubuhnya. Misalnya saja bayi memiliki tali lidah pendek (tongue-tie).
Tongue-tie menyebabkan mulut bayi tidak dapat menempel dengan baik pada puting susu sehingga kemampuan menghisap ASI berkurang. Bayi yang memiliki masalah ini akan mengalami kenaikan berat badan yang tidak maksimal. Ibu dengan bayi tongue-tie juga akan mengalami lecet pada puting payudaranya.
Jika bayi Anda mengalmi hal ini, ibu bisa membawanya ke dokter ahli. Setelah diatasi oleh dokter, kemampuan bayi untuk menyusi akan meningkat secara signifikan.
5. Tidak Disusui di Malam Hari
Bayi memang butuh tidur yang cukup, namun bukan berarti ibu bisa membiarkannya tidur terus sepanjang malam. Bayi yang jarang atau malah sama sekali tidak menyusu di malam hari bisa memiliki masalah penambahan berat badan.
Setiap ibu memiliki kemampuan berbeda dalam menyimpan ASI di payudaranya. Dengan tidak menyusui di malam hari, produksi ASI ibu menurun. Tidak hanya itu, kadar prolaktin (hormon yang memberikan sinyal ke payudara untuk memproduksi ASI) juga lebih banyak di malam hari. Jadi jika hormon itu semakin rendah, produksi ASI ibu pun bisa menurun. Intinya, menyusui di malam hari penting untuk menjaga produksi ASI tetap banyak.
6. Membuat Jadwal Menyusui atau Memakai Empeng
Payudara memang bisa memproduksi ASI terus-menerus, tapi semuanya tergantung seberapa sering payudara itu kosong. Seorang ibu bisa memproduksi ASI lebih sering saat payudaanya mulai kosong dan produksi ASI akan menurun saat payudara sudah penuh.
Jadi saat bayi jarang disusui, karena ibu menjadwalkan pemberian ASI atau karena dia memakai empeng, payudara pun akan lebih lama kosong. Sehingga produksi ASI pun menurun. Sebaliknya jika bayi disusui sesering mungkin atau setiap dia meminta, payudara ibu akan lebih cepat kosong dan kembali memproduksi ASI.
0 comments