Ilmuwan mempelajari kawah besar akibat hujaman asteroid di wilayah Amerika Serikat. Ilmuwan menemukan organisme kecil yang berkembang di bawah permukaan kawah tersebut.
Dilansir ABC Science, Selasa (24/4/2012), temuan yang dilaporkan dalam jurnal Astrobiology ini menunjukkan kawah yang terbentuk akibat jatuhnya asteroid kemungkinan memiliki potensi untuk tumbuh dan berkembangnya organisme. Selain itu, ilmuwan juga percaya bahwa peristiwa ini memiliki kesamaan seperti di planet lain, misalnya Mars.
Salah satu ilmuwan yang melakukan penelitian, Charles Cockell dari Edinburgh University, memeriksa sampel yang diambil dari bawah kawah tersebut. Kawah itu terletak di wilayah Chesapeake Bay, Virginia, Amerika Serikat.
Cockell dan rekannya mempelajari inti kawah sejauh 1,76 km. Ilmuwan mengatakan panas dan tekanan yang dihasilkan asteroid yang menghujam permukaan planet Bumi ini bisa membunuh semua makhluk hidup yang berada di sekitarnya.
Kendati demikian, Cockell dan koleganya menemukan mikroba yang tersebar melalui sampel. Bahkan, diramalkan mikroba yang mengendap ini bisa bertahan hingga 35 juta tahun.
Benturan asteroid yang menimbulkan lubang atau kawah besar ini juga bisa memberikan jalan bagi air dan nutrisi yang mengalir menuju inti kawah pada mikroba tersebut. Ilmuwan mempercayai mikroba yang tersembunyi di bawah kawah ini merupakan tempat berlindung yang aman dari dampak perubahan iklim seperti pemanasan global maupun es.
Asteroid tidak hanya mendarat pada planet Bumi, namun Mars juga termasuk area yang dihujam asteroid. Apakah ada potensi kehidupan makhluk hidup di planet Mars? "Daerah yang retak di sekitar kawah dapat menyediakan tempat yang aman di mana mikroba dapat berkembang untuk jangka waktu yang lama," ujar Cockell.
Meskipun baru dugaan, ilmuwan akan terus melakukan penelitian mengenai potensi kehidupan yang terdapat di planet Mars. "Temuan kami menunjukkan kawah yang terdapat di planet Mars kemungkinan sebagai tempat yang menjanjikan untuk mencari bukti kehidupan. Planet Mars juga diselimuti liquid water dan atmosfer tebal," tambahnya.
0 comments