Steven Thorpe, Seorang pemuda yang sempat dinyatakan mati batang otak oleh empat dokter. Saat berusia 17 tahun Steven melakukan perjalanan dengan mobil Citroen Saxo bersama dengan dua temannya, Matthew Jones dan Harry Dipper pada dini hari 1 Februari 2008. Tiba-tiba kuda liar berlari ke arah mobilnya. Tidak dapat menghindari binatang itu, mobilnya terbalik. Seorang temannya Temannya Matius Jones yang berusia 18 tahun serta kuda liar tersebut tewas di tempat kejadian. Steven mengalami luka serius, kepala wajah dan lengan, dan dinyatakan mati otak dua hari kemudian setelah dokter tak dapat mendeteksi adanya aktifitas otak.
Steven yang segera di rujuk kerumah sakit, dinyatakan koma dan Beberapa hari kemudian, dokter menyatakan nyawanya tak bisa diselamatkan. Orang tua Steven diberitahu tidak ada kemungkinan anak mereka yang masih hidup setelah ia menderita luka parah dalam kecelakaan mobil. Bahkan, yang lebih miris lagi para dokter sempat meminta orang tua Steven untuk mempertimbangkan kemungkinan menyumbangkan organ tubuh anaknya.
Alat-alat medis pendukung hidup Stevenpun mulai dilepas satu persatu, dan saat itu keajaiban pun mulai terjadi. Steven malah mulai menunjukkan tanda-tanda tersadar dari koma. Bahkan, lima minggu kemudian Steven keluar dari rumah sakit. Menyadari kondisi yang membahagiakan tersebut, ayah Steven mencari para dokter di University Hospital di Coventry, West Midlands, Inggris. Pihak rumah sakit membiarkan ahli saraf memeriksa kembali Steven dan mereka mendeteksi gelombang otak samar. Mereka menyatakan Steven memiliki peluang yang sangat tipis untuk pulih. Namun kenyataannya Steven yang kini telah berusia 21 tahun masih sehat-sehat saja dan sekarang Ia malah tengah magang menjadi seorang akuntan.
Steven memberi alasan mengapa Ia dapat bertahan hingga sekarang, yaitu karena Ia di anugerahi ayah yang mempunyai keyakinan bahwa Ia masih hidup dan dapat bertahan dari penyakitnya tersebut. “Ayah saya percaya bahwa saya masih hidup,” Jelasnya seperti di kutip dari Daily Mail. “Mudah-mudahan kisah saya dapat membantu orang untuk tidak gampang menyerah. Saya sudah mendapatkan begitu banyak umpan balik bersikap positif,” Terangnya lagi. Tanpa ada rasa trauma akibat kecelakaan yang pernah menimpanya, kini Steven telah kembali mengemudi.
0 comments