Satelit Telkom-3 milik PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) yang dikabarkan hilang saat peluncuran dari Kazakhstan, Rusia telah ditemukan. Meski telah ditemukan, manajemen Telkom menyatakan kemungkinan besar satelit tersebut sama sekali tak akan dapat dipergunakan.
Head of Corporate Communication and Affair Telkom, Slamet Riyadi mengatakan Telkom telah mendapatkan penjelasan berdasarkan preliminary calculation dari regulator Rusia. "ISS Reshetnev menemukan satelit Telkom-3 saat ini melayang di ketinggian maksimum 5.014 kilometer (km)," katanya kepada Republika, Kamis (9/8). Posisinya saat ini masih jauh dari ketinggian orbit yang diharapkan yaitu 36 ribu km.
Sebelum hasil preliminary calculation diterima, kata Slamet, Telkom telah mengambil langkah-langkah penanganan emergency dan urgency untuk menjamin pelayanan dan operasional telekomunikasi kepada pelanggan tidak terganggu. Pasalnya, Telkom saat ini mengoperasikan dan menggunakan beberapa satelit.
Dari sisi keuangan, kejadian anomali peluncuran satelit Telkom-3 juga tak akan memberikan dampak signifikan. "Sebab, satelit ini telah diasuransikan secara penuh," ujar Slamet. Telkom juga menetapkan langkah-langkah kontingensi yang terkait dengan Telkom-3.
Rencana kontingensi itu merupakan prosedur operasional baku di Telkom, tak terkecuali untuk transponder satelit. Untuk satelit Telkom-3, langkah-langkah kontingensi sudah dilakukan sebelum satelit diluncurkan. Untuk memenuhi kebutuhan customer yang sudah mendaftar dan mengantisipasi demand, Telkom melakukan penyewaan satelit yang cakupannya kurang lebih sama dengan satelit Telkom-3.
0 comments