Permintaan yang tinggi terhadap kebutuhan pokok jelang dan saat Puasa dipastikan akan menaikkan harga barang-barang di ritel moderen seperti hipermarket dan supermarket. Diprediksi saat Puasa nanti harga barang kebutuhan khususnya di ritel moderen akan mengalami kenaikan 5-10%.
"Memang bulan Puasa seperti bulan madunya peritel, omzet penjualan akan meningkat tajam, biasanya akan ada kenaikan harga 5-10%, tapi bukan dari kami yang menaikan, namun dari produsennya, karena produsen juga membeli raw material yang harganya juga naik," kata Wakil Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Satria Hamid kepada detikFinance, Rabu (4/7/2012)
Ia juga mengatakan para peritel moderen saat ini sudah melakukan penambahan pasokan barang-barang kebutuhan jelang bulan Puasa. Hal ini untuk mengantisipasi minimnya pasokan barang kebutuhan pokok.
Para peritel saat ini sudah berkoordinasi dengan supplier barang kebutuhan untuk meningkatkan pasokan barang sebesar 30% dari kebutuhan harian.
"Kita tingkatkan pasokan barang kebutuhan sekitar 30% lebih banyak dan disimpan digudang-gudang peritel," katanya.
Dikatakan Satria, penimbunan ini tujuannya baik, karena untuk menjamin ketersediaan barang khususnya sebelum dan sesuadah lebaran.
"Dimana pada saat-saat tersebut pasokan barang sering tersendat, seperti jalur Pantura yang padat, Pelabuhan Merak stuck, kalau sudah begitu barang kosong dan sudah dipastikan harga akan melambung, jadi kami kerjasama dengan supplier untuk menambah lebih banyak pasokan," ungkap Satria.
0 comments