Fenomena-fenomena antariksa tentu menjadi hal yang ditunggu-tunggu oleh para penggemar astronomi. Nah, salah satu fenomena angkasa yang bisa disaksikan adalah penampakan galaksi Bima Sakti yang terlihat lebih jelas di malam-malam menjelang Ramadan ini. Pastikan tak ada polusi cahaya saat menyaksikannya.
"Di bulan Juli ini pada dinihari kita akan melihat galaksi Bima Sakti lebih jelas. Dalam kondisi cerah akan terlihat jelas di atas kepala kita dari selatan ke utara," ujar Profesor Riset Astronomi Astrofisika Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Thomas Djamaluddin, dalam perbincangan dengan detikcom, Kamis (5/7/2012).
Jika Anda melihat seperti awan putih terang, itulah Bima Sakti. Sesungguhnya benda putih itu bukanlah awan melainkan kumpulan bintang yang merupakan bagian dari gugus Bima Sakti.
"Pada sekitar Juni, Juli, Agustus, posisi galaksi Bima Sakti terlihat lebih jelas pada tengah malam," sambung Djamaluddin.
Bima Sakti adalah galaksi di mana Bumi kita tinggal. Dari wikipedia, dikenal juga dengan nama Milky Way, merupakan galaksi spiral yang besar dan memiliki 200-400 miliar bintang dengan diameter 100.000 tahun cahaya dan ketebalan 1.000 tahun cahaya.
Diperkirakan jarak antara matahari dan pusat galaksi adalah 27.700 tahun cahaya. Nah, di pusat galaksi diduga terdapat lubang hitam supermasif atau black hole. Sagitarius A dianggap sebagai lokasi lubang hitam supermasif ini.
Jika Anda ingin melihat Bima Sakti, maka pastikan lokasi Anda terbebas dari polusi cahaya, termasuk cahaya Bulan. Space.com pada 4 Juli kemarin menyebut setidaknya Anda memerlukan sekitar 20 menit untuk menyesuaikan mata Anda dengan keadaan gelap.
Yang Anda lihat di langit memang bukan semacam pita putih jelas seperti di foto-foto. Bima Sakti terlihat seperti sebuah pita samar melengkung seperti awan yang diterangi sinar bulan.
Tidak ada yang tahu bahwa 'pita putih' itu terdiri dari bintang-bintang sampai Galileo menemukan melalui teleskopnya pada 1609. Pengertian Bima Sakti sendiri sebenarnya membingungkan. Apakah digunakan dalam pengertian aslinya untuk menyebut pita putih yang melengkung di langit, atau mengacu pada galaksi di mana matahari berada.
Untuk memudahkan melihat Bima Sakti, Anda bisa menggunakan binokuler. Nah, mulailah 'wisata antariksa' Anda dengan menemukan terlebih dahulu rasi bintang Skorpio dan Sagitarius.
Skorpio mudah dikenali karena menyerupai kalajengking, lengkap dengan ekor dan capitnya. Inti rasi bintang ini ditandai dengan bintang raksasa merah bernama Antares.
Sedangkan Sagitarius terlihat tidak seperti centaur (manusia berbadan kuda) pemanah, melainkan seperti teko biasa, lengkap dengan pegangan, cerat, dan tutup. Nah, objek-objek paling terang berkumpul di sekitar pusat galaksi ini, di perbatasan antara Skorpio dan Sagitarius.
0 comments