Sudah makan tapi masih merasa lapar, jika ini yang Anda alami, coba introspeksi diri. Para pakar sepakat, faktor terbesar penyebab nafsu makan tidak terkendali adalah berbagai kebiasaan sehari-hari.
1. Bermusuhan dengan sayur dan buah.
Ahli gizi sepakat bahwa kita harus mengonsumsi minimal lima porsi sayur dan buah bervariasi setiap hari. Selain banyak mengandung vitamin dan mineral, sayur dan buah juga kaya akan serat yang mampu membuat Anda kenyang lebih lama. Itu sebabnya, orang yang hobi makan sayur dan buah lebih bisa mengendalikan nafsu makannya ketimbang orang yang tidak suka.
2. Makan sambil baca atau nonton.
Susan Albers Psy.D, psikolog bidang pola makan dan body image dari Cleveland Clinic Family Health Center selalu menekankan mindful eating kepada pasiennya. Mindful eating adalah cara makan dengan pikiran yang terfokus hanya kepada apa yang dimakan. Alias ketika makan tidak mengerjakan sesuatu yang lain seperti membaca atau menonton TV. Penelitian Harvard School of Public Health menemukan, orang yang suka makan sambil menonton atau membaca, cenderung tidak terkendali nafsu makannya. Ini karena otak tidak fokus kepada santapan, sehingga sinyal kenyang lambat diterima oleh otak.
3. Kurang rekreasi.
Rekreasi dengan pola makan ternyata punya hubungan yang erat. Masih kata Susan Albers, hampir setiap hari manusia berhadapan dengan masalah dan stres. Stres bisa memicu nafsu makan. "Saat tertekan, biasanya seseorang akan mencari pelampiasan atau sarana untuk mengeluarkan emosi negatif. Biasanya pelampiasan itu berupa makanan. Semakin sering stres, semakin sering makan," jelas Susan.
4. Hobi ngemil permen.
Sama seperti minuman ringan dan snack kemasan, permen juga banyak mengandung gula. Coba perhatikan dalam kemasannya, satu bungkus permen cokelat mengandung total 250 kalori, dengan 188 kalori didapat dari kandungan gula. Jumlah 250 kalori sama nilainya dengan kurang lebih tiga perempat piring nasi. Karenanya, jika Anda sedang diet, jangan remehkan permen meski bentuknya kecil saja.
5. Makan menggunakan piring besar.
"Ah, piringnya masih kosong." Atau "Wah, makanannya sedikit sekali." Itulah yang Anda pikirkan ketika bersantap dengan piring ukuran besar. Padahal, di piring itu sudah ada seporsi nasi, sayur, empal dan tempe bacem. Coba bayangkan jika semua hidangan itu ditempatkan di piring yang ukurannya lebih kecil, pasti akan terlihat penuh. Piring besar akan mendorong Anda untuk makan lebih banyak dibanding dengan piring kecil.
6. Suka minuman asam.
Memang, minuman asam dapat menyegarkan. Apalagi jika disajikan dingin dan dinikmati saat udara sedang panas. Namun, masih menurut situs natural-homeremedies.org, minuman asam juga dapat menambah selera makan. Di dalam buah asam terdapat zat-zat asam tatrat, malate, succinate, dan asetat yang berfungsi melancarkan pencernaan dan meningkatkan sirkulasi darah. Ketika pencernaan dan sirkulasi darah lancar, keinginan untuk bersantap pun akan semakin baik.
7. Kurang tidur.
Semakin sedikit tidur, semakin besar kemungkinan Anda menjadi lebih gemuk. Ya, kelelahan akan membuat ubuh menagih energi lebih dari makanan. Hal ini dibuktikan dari penelitian Mayo Clinic di Rochester, Minnesota. Dalam penelitian ini terbukti bahwa relawan yang kurang tidur mengonsumsi makanan ekstra sebanyak 500 kalori per hari.
8. Terlalu banyak minum kopi.
Ketika Anda minum kopi terlalu banyak, merangsang keinginan tubuh Anda untuk kalori yang lebih tinggi dan gula. Tubuh mendapatkan kebutuhan ini dipenuhi melalui makan nasi, kentang, buah, roti, dan permen. Makanan ini kaya akan karbohidrat. Tidak hanya itu, kafein yang berlebihan dapat membuat Anda gelisah dan stres. Tegangan ini kadang menyebabkan makan berlebihan untuk kenyamanan.
9. Terlalu banyak mengonsumsi gula.
Gula atau pemanis, baik yang alami atau buatan, disinyalir dapat memicu tubuh Anda menimbun kelebihan kalori dan menambah nafsu makan. Mengapa demikian? Ini karena tubuh dan otak kita sangat suka dengan rasa manis, terutama saat sedang dalam keadaan tertekan. Semakin banyak gula yang kita konsumsi, semakin otak akan menagih, dan semakin sulit Anda mengendalikan keinginan untuk terus mengunyah.
10. Fanatik dengan aroma peppermint.
Kebudayaan Timur percaya, beberapa aroma tertentu dapat digunakan untuk meningkatkan selera makan. Dua di antaranya adalah aroma peppermint dan jahe. Itu sebabnya, dua bahan ini sering digunakan oleh para terapis aroma untuk membantu memulihkan stamina orang yang baru sembuh dari sakit. Jadi, jika Anda sangat menyukai dua jenis wewangian ini namun sedang menjalankan program diet, cobalah untuk memakai wewangian jenis lain seperti Lavender atau Bergamot. Lavender dan Bergamot memiiliki efek menenangkan dan membantu mengendalikan nafsu makan.
0 comments