Siang-siang memang paling enak minum yang segar. Minuman khas Betawi yang satu ini bisa bikin tenggorokan segar dan tubuh juga bisa jadi hangat. Bisa disajikan hangat atau dingin sama nikmatnya. Tampilannya pun persis bir!
Meskipun namanya bir tapi minuman tradisional khas Betawi ini tidak bikin mabuk karena tidak mengandung alkohol. Justru malah bikin badan jadi semakin segar. Warna merah kecokelatan bir pletok sangat menarik. Rasanya terbilang unik ada manis, hangat dan sedikit pedas, aromanya semerbak wangi.
Konon saat zaman penjajahan Belanda bir ini dibuat dari lada, jahe dan kayu secang. Kata 'bir' berasal dari bi'run yang artinya abyar atau sumber mata air. Sedangkan kata 'pletok' artinya ada tiga yaitu dibuat dari bambu, ditaruh diteko dan dikocok sehingga berbunyi pletok. Hasilnya, minuman ini berbuih di permukaannya. Tampilannya pun mirip bir asli!
Saat ini bir pletok terbuat dari rempah-rempah seperti, jahe, daun pandan dan serai direbus jadi satu, kalau ingin warnanya lebih menarik lagi tambahkan seduhan kayu secang. Hasilnya warna bir pletok jadi merah setelah dicampur kayu secang. Proses pembuatannya sekitar satu hingga dua jam.
Bir pletok juga punya banyak manfaat untuk kesehatan, salah satunya dapat memperlancar peredaran darah, mengatasi nyeri lambung dan memulihkan radang sendi. Sejak dulu orang Betawi minum bir ini saat malam hari sebagai minuman penghangat tubuh.
Saat ini memanag terbilang sulit didapatkan, jika ingin mencobanya bisa membuatnya sendiri di rumah. Atau jika sedang datang ke arena Pekan Raya Jakarata jangan lupa untuk membeli Bir ini di stand khusus Betawi. Atau membelinya langsung di gang Aut, Suryakencana Bogor, masih ada satu penjual di sana dan dikemas dalam botol kaca. Dijamin langsung ketagihan!
0 comments