Jejak longsoran pasir yang jelas terlihat dalam lautan pasir kutub utara Mars, salah satu laut pasir terbesar di tata surya, dengan luas diperkirakan sekitar 325.000 mil persegi, lebih dari enam kali ukuran Gurun Mojave di California
Cekungan baru muncul dalam gambar terakhir dari pasir laut ini setiap beberapa tahun, menunjukkan bahwa longsor pasir ini telah terjadi berulang kali.
"Ini berarti bahwa Mars adalah sebuah planet masih aktif secara geologi pada berbagai tingkatan," kata Briony Horgan, seorang ilmuwan planet di Arizona State University di Tempe.
Sebelumnya, beberapa peneliti berpendapat bahwa longsoran pasir di Mars terjadi ketika karbon dioksida beku berubah menjadi gas saat musim semi, memaksa pasir dan batu berada di atas karbon dioksida beku ini mengalir di sepanjang lereng curam dari bukit pasir tersebut. Namun sekarang peneliti menemukan bahwa longsoran tersebut terjadi akrena dorongan angin.
Para ilmuwan menganalisis gambar resolusi tinggi dari Mars Reconnaissance Orbiter, yang telah mengelilingi Planet Merah tersebut sejak tahun 2006. Mereka menemukan bahwa cekungan di bukit pasir tampak pada saat yang sama dengan karbon dioksida beku. Ini berarti bahwa ketika karbondioksida tersebut berubah menjadi gas, itu akan membantu terbentuknya cekungan baru. Tapi, peneliti merasa data tersebut kurang meyakinkan.
Sebaliknya, data terbaru yang didapatkan oleh peneliti adalah arah dari longsoran tersebut sama dengan arah angin baru-baru ini. Hal itu membuat peneliti berkeyakinan bahwa longsoran tersebut terbentuk oleh angin.
Angin dikenal memiliki efek kuat di Mars. Misalnya, para peneliti baru-baru ini menemukan bahwa bukit pasir yang paling aktif pergerakannya di Mars dipengaruhi oleh angin, hal tersebut mengungkapkan permukaan planet ini jauh lebih aktif daripada yang dibayangkan sebelumnya.
0 comments