Pemerintah Indonesia sedang mempertimbangkan untuk memberikan bantuan pinjaman dalam rangka memperkuat permodalan Dana Moneter Internasional (IMF) secara maksimum sebesar satu miliar dolar AS.
"Kita sedang menyelesaikan proses intern untuk memberikan pinjaman kepada IMF, supaya kita bisa menjaga kekuatan ekonomi dunia agar jangan menjadi terus buruk dan membahayakan kondisi keseluruhan," kata Menteri Keuangan Agus Martowardojo saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis.
Menkeu memastikan akan memberikan bantuan komitmen kepada lembaga multilateral tersebut maksimum satu miliar dolar AS, namun pemerintah sedang menunggu persetujuan dalam proses internal.
"Belum bisa saya sampaikan, tapi saya rasa maksimum satu miliar dolar AS," katanya.
Menurut dia, permodalan tersebut dibutuhkan oleh IMF dan kebijakan untuk memberikan pinjaman itu menunjukkan Indonesia dalam kondisi baik serta berkomitmen untuk menjaga perekonomian global dari pengaruh krisis di Eropa.
"Sekarang kalau kita bisa memberikan pinjaman kepada IMF ini menunjukkan kita sudah dalam posisi lebih baik dan sekarang juga harus memperhatikan kondisi di dunia yang sedang tidak beruntung, yang perlu disehatkan," ujarnya.
Menkeu menjelaskan bantuan komitmen tersebut bukan berasal dari anggaran negara, namun dari pengelolaan dana yang merupakan bagian dari cadangan devisa Indonesia.
"Kalau nanti kita memberikan bantuan pinjaman kepada IMF, itu tetap berada dalam neraca Indonesia sebagai cadangan devisa, tetapi tercatat sebagian di IMF," ujarnya.
Salah satu hasil pertemuan KTT G20 di Los Cabos, Meksiko, adalah negara peserta menyatakan komitmen untuk mendukung ketersediaan sumber keuangan yang cukup bagi IMF dalam menjalankan fungsi surveillance globalnya.
Untuk keperluan tersebut, para pemimpin G20 mendukung penuh kesepakatan para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral untuk penambahan sumber dana bagi operasional IMF sebesar 430 miliar dolar Amerika Serikat yang diperoleh melalui mekanisme bilateral arrangement antara negara donor dan IMF.
0 comments