Para pelancong yang kerap memakai transportasi udara mungkin sering mengalami sakit kepala. Penangan hal ini biasanya penumpang pesawat akan mendapatkan obat-obatan yang tersedia di pesawat. Namun, menurut penelitian terbaru dari Giovanni e Paolo Hospital di Venice, Italia, masalah sakit kepala ini sebaiknya mulai diperhatikan secara serius. Karena, diduga, sakit kepala akibat naik pesawat mungkin varian atau subtipe baru dari keluhan sakit kepala.
Dikutip Times of India dari Daily Mail, belum diketahui secara gamblang hingga saat ini penyebabnya. Namun, salah satu mengatakan hal itu muncul akibat perubahan tekanan pada rongga sinus. Dasar teori yang dipakai adalah orang yang sedang mengalami pilek atau infeksi sinus, banyak yang merasa pusing kala naik pesawat.
Dalam posisi tidak pilek, sakit kepala menyerang salah satu sisi kepala. Dan, menurut sebuah studi di tahun 2004, rasa sakit muncul di dekat mata. Hal tersebut juga sesuai dengan penelitian selanjutnya.
Menurut Federico Mainardi, peneliti di rumah sakit Giovanni e Paolo, dari pengamatannya, rasa sakit kepala biasanya hanya berlangsung sementara. Kira-kira setelah 30 menit berlangsung, sakit itu hilang sendiri. Bisa dikatakan, kasus sakit kepala dalam penerbangan ini terbilang unik. Dan, sampai sekarang belum dikatakan oleh para ahli jika sakit ini bisa mengancam keselamatan. Namun, ini tetap menarik untuk dikaji lebih lanjut.
0 comments