Situs microblogging Twitter dikabarkan akan berupaya untuk perangi tweet sampah dan kebencian dengan menghapus materi yang bersifat ofensif namun tetap berusaha mempertahankan kebebasan berbicara dan berpendapat.
Chief Executive Officer (CEO) Twitter, Dick Costolo, mengatakan bahwa Twitter akan segera menyelesaikan masalah tweet sampah dan kebencian.
Penyalahgunaan layanan Twitter untuk pelampiasan kebencian yang bersifat rasial dikabarkan mulai meningkat akhir-akhir ini. Berbagai kasus rasisme yang menimpa pemain sepakbola seperti Ashley Cole, Ashley Young dan Stan Collymore yang kini telah ditangani polisi dan telah melakukan pengakapan terhadap para pelaku.
Seperti yang dikutip dari VR-Zone, langkah ini diambil Twitter karena kasus rasis dan tweet sampah semakin meningkat dan merugikan orang lain kemudia berakhir di kepolisian.
Twitter akan melakukan berbagai tindakan untuk mengurangi paenyalahgunaan layanannya dengan cara menyensor tweet akun yang tidak memiliki pengikut, gambar profil untuk mengurangi akun-akun sampah yang dibuat untuk meluncurkan tweet sampah.
Langkah yang diambil Twitter ini sebenarnya memiliki banyak kelemahan, karena bisa saja akun sampah Twitter dibuat lengkap dengan foto profil, mengumpulkan follower hingga menuliskan biografi palsu.
Jumlah akun Twitter sampah dikabarkan cukup banyak dan akun-akun tersebut ahnya meposting kicauan yang kurang bermutu dan malah mengganggu pengguna lain.
Dick Costolo juga mengatakan bahwa pihaknya juga akan memberantas tweet yang berisi kebencian, penyalah gunaan dan tindakan rasis dengan melakukan sensor.
Meski cukup apa yang diinginkan Twitter cukup sulit, namun diharapkan tindakan Twitter dalam rangka memberantas akun sampah dan materi kebencian tidak mengganggu kebebasan dalam berbicara dan berpendapat.
0 comments