Mantan Menteri Perumahan Rakyat Suharso Monoarfa hampir ikut dalam penerbangan uji coba pesawat Sukhoi Superjet 100 bersama keluarganya. Suharso yang berencana membeli pesawat tersebut akhirnya tak jadi mengikuti parade karena merasa ragu.
"Saya diundang oleh mereka dan ditawari lihat pesawat, saya naik bersama istri dan anak saya dan seorang teman, lalu di dalam disambut oleh awak pesawat itu dan saya melihat-lihat. Kebetulan saya punya staf sempat memfoto-foto saya dalam pesawat, di tangga pesawat. Foto-foto itu menjadi bersejarah," ujar Suharso di Jakarta, Rabu, 9 Mei 2012.
Setelah melihat-lihat kondisi pesawat, Suharso pun turun dan bertemu dengan perwakilan Sukhoi dari Rusia untuk mendengarkan presentasi. Kemudian ia ditawari naik pesawat tersebut, namun ragu. Alasannya ia mau rapat sore itu namun kepastian rapat itu belum pasti. "Awalnya saya mau ikut terbang. Tapi ketika tanya, istri saya bilang nggak usah saja, satu jam kelamaan. Ya sudah nggak jadi," ucapnya.
Suharso mengaku saat dirinya duduk di raw depan pesawat, dia mendengar percakapan antar pilot yang mendiskusikan pilihan lintasan, yakni antara gunung antara pantai. Dia menduga dipilihnya lokasi lintasan pegunungan lantaran pemandangan yang lebih bagus.
Saat Suharso hendak meninggalkan tempat, dia sempat kembali ditawari perwakilan Sukhoi untuk mencoba terbang.
"Dia bilang, apa benar nggak mau ikut naik, enak loh Pak. Tapi saya nggak mau dan kami pulang. Lalu saya dengar berita dari salah satu teman istri saya 1,5 jam setelah itu terbang pesawat itu hilang, baru saya panik," katanya.
Pada awalnya Suharso mengaku tak percaya dengan kabar itu, karena dia belum melihat berita itu muncul di pemberitaan media.
"Begitu saya lihat berita, saya duduk saja. Selepas maghrib saya sujud syukur," ujarnya.
Dengan adanya kejadian ini, Suharso mengaku akan mempertimbangkan keinginannya membeli pesawat ini. Dia akan memastikan kembali penyebab kecelakaan pesawat apakah akibat faktor human error atau cuaca.
"Kalau pun misalkan saya jadi dengan bisnis saya akan pertimbangkan. Hikmah yang saya ambil dari situ, kalau kita ragu lebih bagus tidak, mending jangan. Untuk mengkonfirmasikan keraguan nggak ada salahnya menanyakan orang yang kita percaya," tuturnya.
0 comments