Sebaiknya jangan terlalu sering membiarkan bayi menangis hingga membuatnya tertidur. Pasalnya, hal itu jika dibiasakan akan membentuk mental mudah marah. Demikian menurut penelitian yang diterbitkan jurnal Early Human Development.
Dalam penelitian itu sejumlah bayi dilibatkan. Mereka coba dipisahkan dari orang tua mereka saat hendak tidur. Banyak bayi yang menangis mencari orang tuanya. Lamanya waktu menangis dicatat sementara sang ibu menemani di sudut ruang. Sang ibu tidak diperbolehkan untuk menenangkan bayi mereka hingga akhirnya sang bayi tertidur. Oleh peneliti, bayi tersebut lalu diukur hormon kortisolnya pada hari pertama dan ketiga pengamatan.
Hasilnya cukup memprihatinkan. Bayi yang dibiasakan menangis sampai tidur punya hormon kortisol cukup tinggi. Hormon ini akan muncul saat seseorang mengalami stres atau pikirannya tertekan. Sama seperti bayi tersebut, mereka ternyata mengalami stres tinggi dari awal dimulainya tidur sendiri sampai mereka bisa beradaptasi dengan lingkungan tidur yang baru.
Itulah kemudian yang menjadi cikal bakal tumbuhnya sifat pemarah diri sang bayi. Bayi hanya bisa menyembunyikan amarahnya tanpa bisa melakukan tindakan lain. Sang bayi tidak merasakan kebahagiaan dari situ dan membuatnya tertekan batinnya.
“Mereka mengalami kesulitan untuk tidur. Mereka terus mengalami gangguan fisiologis, seperti tercermin dalam skor kortisol mereka,” kata Wendy Middlemiss, peneliti di University of North Texas, seperti dikutip Media Indonesia.
0 comments